Kisah Ukhuwah dalam Kitabullah…




Bismillahirrahmanirrahiim

Ukhuwah,
sebuah istilah yang biasa kita dengar,
yang tersirat pelbagai definisi,
yang sentiasa ada dalam hidup setiap insan,
dan yang melahirkan SAHABAT dan KAWAN.

Di dalam Kalamullah,perkataan akh (saudara) dalam bentuk tunggal ditemukan sebanyak 52 kali.
Ia membawa maksud:

Saudara kandung atau saudara seketurunan 
seperti pada ayat yang berbicara tentang kewarisan atau keharaman mengawini orang-orang tertentu.

Misalnya,

"Diharamkan kepada kamu (mengawini) ibu-ibumu, anak- anak perempuanmu, saudara-saudara perempuanmu, saudara-saudara perempuan bapakmu, saudara-saudara perempuan ibumu, (dan) anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki.''
(QS Al-Nisa' [4]: 23)

Saudara yang dijalin oleh ikatan keluarga,
seperti bunyi doa Nabi Musa a.s. yang diabadikan Al-Quran:

"Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu) Harun, saudaraku’’
 (QS Thaha [20]: 29-30 )

Saudara dalam erti sebangsa,walaupun tidak seagama.

“Dan kepada suku 'Ad, (kami utus) saudara mereka Hud’’
(QS Al-A'raf [7]: 65)

Persaudaraan seagama.

‘‘Sesungguhnya oranq-orang Mukmin itu bersaudara.’’
 (Al-Hujurat:10)

Saudara semasyarakat,walaupun berselisih faham.

"Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai 99 ekor kambing betina, dan aku mempunyai seekor saja, maka dia berkata kepadaku, "Serahkan kambingmu itu kepadaku"; dan dia mengalahkan aku di dalam perdebatan’’
 (QS Shad [38]: 23)

Dalam sebuah hadis, Nabi SAW bersabda:
‘‘Belalah saudaramu, baik ia berlaku aniaya, maupun teraniaya.’’
Ketika Baginda ditanya seseorang, bagaimana cara membantu orang yang menganiaya,
 Baginda menjawab,
"Engkau halangi dia agar tidak berbuat aniaya. Yang demikian itulah pembelaan baginya."
 (HR Bukhari melalui Anas bin Malik)







Bookmark and Share

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © .:Kisah Dari DIA:.